Archive for Desember, 2008

Memori

MemoryMemori jangka pendek memiliki peranan penting dalam pikiran sadar. Jika secara sadar kita mencoba memecahkan sesuatu masalah, kita sering menggunakan memori jangka pendek sebagai ruang mental. Tidak mengejutkan, kinerja pada arimatika mental menurun jelas jika Anda harus mengingatkan secara bersamaan beberapa angka atau huruf. Riset lain menyatakan bahwa memori jangka pendek digunakan bukan hanya dalam masalah numeric tetapi juga dalam seluruh masalah kompleks yang sering kita kerja” (working memory) dan mengkonseptualisasikannya sebagai semacam papan tulis di mana pikiran melakukan perhitungan dan menuliskan hasil parsialnya untuk digunakan.

Peranan memori jangka dalam memahami bahasa lebih rumit lagi. System memori jangka pendek yang telah dijelaskan tampaknya tidak terlibat dalam memahami kalimat yang relative sederhana. Jika dipresentasikan dengan daftar kata-kata yang tidak berhubungan, sebagaian pasien dapat dengan benar mengulang hanya satu kata, namun jika dipresentasikan dengan seluruh kalimat mereka da[at mengulang dan memahami seluruh maknanya.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kemudahan suatu teks dibaca tampaknya tergantung pada kemungkinan material yang saling berhubungan dan relevan masih dalam memori jangka pendek (Malt, 1985).

Transfer dari Memori Jangka Pendek menjadi Memori Jangka Panjang

Dari yang kita lihat sejauh ini, memori jangka pendek memiliki dua fungsi penting: ia menyimpan material yang diperlukan untuk periode waktu yang pendek, dan ia berperan sebagai ruang jangka untuk perhitungan mental. Fungsi lain adalah bahwa memori jangka pendek mungkin merupakan stasiun perhentian ke memori jangka panjang. Artinya, informasi mungkin berada di memori jangka pendek sementara ia sedang disandikan menjadi memori jangka panjang.

Salah satu teori yang membahas transfer dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang dinamakan dual-memory model. Model ini dikembangkan sejak lama (Atkinson & Shiffrin, 1968, 1971), dan variasi model ini terus digunakan untuk mengorganisasi dan mengarahkan riset (Raaijmakers, 1992). Model ini berpendapat bahwa jika informasi memasuki memori jangka pendek, ia dapat dipertahankan dengan pengulangan atau hilang karena pergerseran atau peluruhan. Dalam eksperimen pengingatan bebas, subjek terlebih dahulu melihat suatu daftar, sebagai contohnya, 40 kata yang tidak berhubungan yang dipresentasikan satu per satu.

Dual-memory model berpendapat bahwa waktu yang diperlukan untuk pengingatan beberapa kata terakhir kemungkinan masih di memori jangka pendek. Dengan demikian, kita dapat menduga bahwa kemampuan pengingatan beberapa kata terakhir adalah tinggi, karena butir-butir di dalam memori jangka pendek lebih mudah untuk diambil

Memori Jangka Panjang

Memori jangka panjang melibatkan informasi yang dipertahankan untuk interval sesingkat beberapa menit atau sampai seumur hidup. Dalam eksperimen tentang memori jangka panjang, ahli psikologi biasanya mempelajari proses pelupaan selama interval beberapa menit, jam, atau minggu, tetapi sedikit penelitian yang dilakukan dalam tahun atau bahkan dasawarsa. Eksperimen yang menggunakan interval tahun sering melibatkan pengingatan pengalaman personal (memori autobiografi).

Diskusi tentang memori jangka panjang sekali lagi akan membedakan 3 tahap memori—penyandian , penyimpanan, dan pengambilan—tetapi kali ini terdapat dua komplikasi. Pertama tidak seperti situasi didalam memori jangka pendek, interaksi penting antara penyandian dan pengambilan pada memori jangka panjang. Kedua sulit mengetahui apakah pelupaan dari memori jangka panjang disebabkan oleh hilang memori tempat penyimpanan atau karena kegagalan pengambilan.

Desember 25, 2008 at 4:10 pm Tinggalkan komentar

Motif dan Motivasi

Pada dasarnya, motf merupakan pengertian yang melingkupi penggerak. Alasan-alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia lah yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Juga tingkah laku yang disebut tngkah laku secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis mempunyai maksud tertentu meskipun maksud itu tidak disadari oleh manusia. Motif manusia bisa bekerja secara sadar juga tidak sadar. Untuk mengerti dan memahami tingkah laku manusia dengan lebih sempurna, patutlah kita pahami dan menerti terlebih dahulu apa dan bagaimana motif-motifnya dari pada tingkah lakunya.

Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainnya, yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan berbagai kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai motif tersendiri. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian motif. Sherif dan Sherif, misalnyam menyebut motif sebagai suatu istilah generik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal, seperti kebutuhan yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi dan selera sosial, yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Giddens, mengartikan motif sebagai impuls atau dorongan yang memberi energi pada kebutuhan.

Jadi, motif adalah tujuan. Tujuan ini disebut insentif. Adapun intensif bisa diartikan sebagai suatu tujuan yang menjadi arah suatu kegiatan yang bermotif. Contoh motif, seperti telah disinggung, adalah lapar, maka intensifnya adalah makan.

Secara etimologis, motif atau dalam bahasa inggrisnya motive, berasal dari kata motion, yang berarti “ gerakan “ atau “ sesuatu yang bergerak “. Jadi, istilah “ motif ” erat berkaitan dengan ” gerak “, yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia, atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam psikologi berarti rangsanagan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Seseorang melaksanakan kecakapannya karena ada suatu motif, Jika motif itu tidak timbul, belum tentu ia berbuat demikian. Di muka dikatakan bahwa pada umumnya mahasiswa itu rajin belajar. Sesungguhnya motivasi itu sendiri bukan merupakan suatu kekuatan yang netral, atau kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi lingkungan, cita-cita hidup, dan sebagainya.

Dalam suatu motif, umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan. Psikologi mengajukan pertanyaan tentang motivasi karena psikologi ingin mengerti gejala-gejala psikis yang menjadi objek ilmu jiwa. Artinya manusia melakukan perbuatannya, baik karena terdorong maupun tertarik. Yang khususnya diselidiki psikologi ialah kebutuhan dan keinginan manusia, baik keinginan yang disadari maupun yang tidak disadarinya. Dalam pandangan Dister, setiap tingkah laku manusia merupakan buah hasil dari hubungan dinamika timbal balik antara tiga faktor. Ketiga faktor yang dimaksudkan Dister tersebut adalah : (1) sebuah gerak dorong atau dorongan yang secara spontan dan alamiah terjadi pada manusia; (2) ke-aku-an manusia sebagi inti-pusat kepribadiannya; (3) situasi manusia atau lingkungan hidupnya.

Desember 25, 2008 at 3:50 pm Tinggalkan komentar

Newer Posts


Free Image Hosting at www.ImageShack.us

QuickPost Quickpost this image to Myspace, Digg, Facebook, and others!
Desember 2008
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Pete Thipegen

" Dengan benar-benar percaya bahwa hati adalah tujuan sejati, maka alasan keberadaan sesungguhnya adalah; perluaslah kehidupan orang lain, maka kehidupan anda akan semakin luas juga "

Arsip

Pete Thipegen,says…

" Perluaslah kehidupan orang lain, maka kehidupan anda akan semakin luas juga "