Mengenal Autisme

Autisme

Autisme memang memiliki definisi yang sangat banyak, namun secara garis besar autisme adalah gangguan perkembangan yang biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, yang membuat seorang anak tidak dapat menjalin interaksi secara baik dengan lingkungannya dan seolah-olah dia hidup dengan dunia dan fantasinya tersendiri. Apabila autisme ini terjadi ada masa kanak-kanak sering disebut autisme infantil.

Berbeda dengan Schizophrenia yang juga memiliki definisi hampir sama dengan autisme, yakni menarik diri dari lingkungan dan menciptakan dunia dari fantasinya sendiri. contohnya seperti berbicara ,menangis, tertawa, marah-marah sendiri. Tetapi ada perbedaan yang sangat mencolok dari autisme infantil dan schizophrenia. Schizophrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa. Sedangkan autisme infantil lebih disebabkan karena terdapat kegagalan perkembangan pada diri si anak.

Gejala autisme infantil biasanya timbul sebelum anak tumbuh pada usia 1 tahun. Tapi gejala autisme infantil bisa juga ditemukan gejalanya sebelum anak tersebut mencapai usia 1 tahun. Gejalanya yang paling menonjol adalah tidak ada atau kurangnya tatap mata.

Untuk memeriksa apakah seorang anak mengalami autisme atau tidak menggunakan standar internasional tentang autisme. ICD-10 ( Internasional Classification of Diseases ) dan DSM-IV ( Diagnostic and Statistical Manual )merumuskan kriteria diagnosis untuk Autisme Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia. Kriteria tersebut adalah :

Harus ada sedikitnya 6 gejala dari (1), (2), dan (3), dengan minimal 2 gejala dari (1) dan masing-masing 1 gejala dari (2) dan (3).

(1) Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 dari gejala di bawah ini :

  • Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju
  • Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
  • Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain)
  • Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik

(2) Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :

  • Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal
  • Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi
  • Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
  • Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru

(3) Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :

  • Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan
  • Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya
  • Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang
  • Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda

Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, dan (3) cara bermain yang monoton, kurang variatif.Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa Kanak.

Kemungkinan salah diagnosis tetap ada, terutama pada autisme ringan.Hal ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan autis yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau hiperaktivitas.

Januari 12, 2009 at 2:22 pm Tinggalkan komentar

Bidang-Bidang Psikologi

1. Psikologi eksperimental

Para ahli psikologi eksperimental sealu mengunakan metode eksperimen dalam melakukan studi ilmiah. Para ahli psikologi eksperimental menyelidiki tentang binatang. Mereka terkadang mencari hubungan antara perilaku binatang dengan perilaku manusia. Mereka memikirkan mengenai perkembangan metode pengukuran dan pengontrolan yang tepat.

2. Psikologi Biologikal (Biopsikologi)

Biopsikologi mempelajari proses pikologi di dalam tubuh manusia, fungsi-fungsi terperinci dari otak. Sebagai  proses belajar dari biopsikologi mempelajari tingkah laku manusia.

3. Psikologi Perkembangan

Mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk perilaku dari lahir sampai lanjut usia ( the whole life span )

4. Psikologi Sosial

Mempelajari cara bagaimana interaksi dengan orang lain yang mempengaruhi sikap dan perilaku. Contohnya, perilaku kelompok dan survei opini publik. Psikologi sosial juga mempelajari interaksi individu dengan lingkungannya.

5. Psikologi Kepribadian

Memfokuskan pada perbedaan antara individu, keunikan masing-masing individu, mengklasifikasikan individu untuk tujuan praktis ( melihat perbedaan tiap individu ).

6. Psikologi Klinis

Menerapkan asas-asas psikologi pada diagnosis dan perawatan masalah emosi dan perilaku. Mereka dapat bekerja dirumah sakit jiwa, peradilan anak-anak atau tempat penitipan anak-anak nakal, klinik kesehatan mental, yayasan untuk penderita keterbelakangan mental, lembaga pemasyarakatan atau fakultas kedokteran.

7. Psikologi Konseling

Hampir sama runaglingkupnya dengan psikologi klinisi namun perbedaannya berada pada masalah psikologis yang tidak terlalu berat.

8. Psikologi sekolah

Mempelajari masing – masing anak untuk menilai masalah belajar dan emosional ( bila siswa mengalami masalah tentang emosi ). Memberikan dan menafsirkan hasil tes intelegensi, tes hasil belajar, dan tes kepribadian. Dengan berkonsultasi pada orangtua dan guru.

9. Psikologi pendidikan

Biasanya ahli psikologi pendidikan ditempatkan pada lembaga-lembaga pendidikan atau fakultas pendidikan, dimana mereka dapat mengadakan penelitian mengenai metode pengajaran dan membantu membimbing para guru.

10. Psikologi Industri / Organisasi

Menangani masalah seperti memilih orang yang paling cocok untuk pekerjaan tertentu mengembangkan program, perilaku konsumen.

11. Psikologi Rekayasa

Mencoba memperbaiki hubungan antara orang dan mesin, mencoba merangsang mesin untuk meminimalkan kesalahan manusia. Contohnya, mengamati keadaan psikis buruh terhadap hasil produksi dalam jangka panjang yang dikarenakan proses buruh itu menyelesaikan suatu barang, apakah dalam keadaan duduk? atau berdiri ?,bagaimana sebaiknya? dalam hal ini ahli psikologi rekayasa memiliki peran untuk menentukan apakah buruh tersebut lebih baik duduk atau berdiri dalam melakukan pekerjaannya.

12. Psikologi Evolusioner

Membahas asal mula mekanisme kognitif dan psikologis lain. Cabang-cabang ilmu yang terlibat adalah : antropologi, biologi, dan psikiatri.

13. Psikologi Komparatif

Penelitiannya berpusat pada non human species untuk mengerti proses biologi dan proses lain yang mempengaruhi perilaku. Penelitiannya digeneralisasi pada manusia.

14. Psikologi Interdisiplin

Gabungan bidang-bidang psikologi dalam meneliti fenomena psikologi.

15. Psikologi Kognitif

Mempelajari kemampuan kognisi, seperti : persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa, dan emosi. Terkadang para ilmuwan mempelajari psikologi kognitif ini dari hasil penelitian di laboratorium.

16. Psikologi Abnormal

Mempelajari apa yang menyebabkan kekacauan mental dan pengobatan. Untuk mengobati kekacauan itu dapat dipahami dari sisi kejiwaannya daripada dengan cara pengobatan yang kebanyakan dari pengaruh Sigmund Freud.

Beberapa keahlian yang muncul

17. Psikologi forensik

Bekerja dalam berbagai sistem pengadilan dan sistem rehabilitas. Misalnya berkonsultasi dengan instansi kepolisian dan petugas pengadilan dalam meningkatkan pengertian mereka terhadap masalah manusia yang harus mereka tangani.

18. Psikologi yang mengkhususkan pada Ilmu Komputer

Merencanakan rancangan dan analisis data eksperimen dan survei dalam skala besar yang membutuhkan perhitungan yang rumit, yang hanya dilakukan komputer. Mereka juga dapat bekerja dalam bidang intelegensi tiruan, menciptakan komputer dan robot yang dapat melakukan tugas intelektual yang dianggap memiliki ciri pikiran manusia.

Januari 4, 2009 at 11:20 am Tinggalkan komentar

Topik Dalam Psikologi

Ilmu psikologi dasar mempelajari tentang ingtan, bahasa, pikiran, emosi , dan motivasi. Ilmu psikologi juga mengkaji bahasan tentang topik sosial misalnya perceraian, rasisme, kekerasan, dan perkosaan. Ilmu psikologi menyelidiki perkembangan kehidupan mulai dari awal kelahiran seorang individu sampai akhir hayatnya.

Dalam mempelajari ilmu psikologi kita berusaha untuk mempelajari dan memahami bagaimana pikiran berpengaruh pada suatu penyakit misalnya kanker dan penyakit liver. Ilmu psikologi saling melengkapi dengan ilmu sosial lainnya terutama dengan ilmu sosiologi. Tetapi sosiologi lebih cenderung untuk mempelajari proses terjadinya sebuah kelompok, pengaruh sosial, dan interaksi dalam suatu kelompok. Sedangkan psikologi terfokus pada kelompok dan pengaruh sosial bagi setiap  individu. Psikologi lebih memusatkan pada kehidupan manusia sebagai individu.

Januari 4, 2009 at 10:11 am Tinggalkan komentar

Older Posts


Free Image Hosting at www.ImageShack.us

QuickPost Quickpost this image to Myspace, Digg, Facebook, and others!
Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Pete Thipegen

" Dengan benar-benar percaya bahwa hati adalah tujuan sejati, maka alasan keberadaan sesungguhnya adalah; perluaslah kehidupan orang lain, maka kehidupan anda akan semakin luas juga "

Arsip

Pete Thipegen,says…

" Perluaslah kehidupan orang lain, maka kehidupan anda akan semakin luas juga "